Jumat, 17 April 2020

Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia

Wawan Setiawan Tirta
Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun dan lainnya. Pembuangan zat sisa dari dalam tubuh ditunjukkan pada berbagai proses, yaitu pengeluaran keringat, pengeluaran urin, pengeluaran gas CO2 dan H2O, serta pengeluaran urea dan cairan empedu. Telah dibahas juga bahwa sistem ekskresi pada manusia melibatkan organ ekskresi berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. 

Apakah organ ekskresi kita bekerja dengan baik? Mari kita cermati berbagai gangguan yang muncul dalam sistem ekskresi manusia.

1. Nefritis
Nefritis adalah peradangan pada nefron, yaitu kerusakan bagian glomerolus ginjal. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococus. Nefritis mengakibatkan masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah (uremia) serta adanya penimbunan air di kaki karena reabsorbsi air yang terganggu (oedema). 

2. Albuminaria
Albuminuria adalah penyakit ginjal di mana ditemukannya protein albumin di dalam urine. Penyebab Albuminuria adalah kurangnya asupan air ke dalam tubuh yang menjadikan kerja ginjal menjadi berat. Penyabab lain adalah asupan protein, kalsium, dan vitamin C berlebihan membuat glomerulus harus bekerja lebih keras.
Ginjal

3. Batu ginjal
Gangguan berupa terbentuknya endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal atau kantung kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit minum air. 

4. Hematuria
Hematuria adalah suatu kelainan yang ditandai dengan adanya sel-sel darah merah pada urin. Hal ini disebabkan peradangan pada saluran kemih akibat gesekan dengan batu ginjal. 

5. Diabetes Melitus
Penyakit diabetes melitus muncul karena pankreas tidak menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit sekali insulin. Insulin ini merupakan hormon yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi glikogen, sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Kadar glukosa di dalam urin dan darah penderita sangat tinggi. Hal ini menyebabkan seringnya buang air kecil, cepat haus, dan lapar serta menimbulkan masalah pada metabolisme lemak dan protein. 

6. Diabetes Insipidus
Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau hormon anti diuritika. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air yang masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita akan sering buang air kecil secara terus-menerus. 

7. Biang keringat
Biang keringat dapat mengenai siapa saja, baik anak-anak, remaja, ataupun orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Sel-sel kulit mati, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan terjadinya biang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis dan lembap, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat, yaitu leher, punggung, dan dada. Cara mengatasi biang keringat bisa dengan bedak dingin, lotion, atau salep yang mengandung zinc oxide (salep yang biasanya direkomendasikan dokter adalah Hidrocortizon atau Elox.) Selain itu perbanyak minum air putih untuk membantu menetralkan suhu tubuh, dan tetap mandi setiap hari secara teratur.

8. Penyakit kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jari berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.

Itulah beberapa gangguan dalam sistem ekskresi manusia. Berkaitan dengan sistem ekskresi, terdapat cabang ilmu kedokteran yang khusus menangani bedah ginjal dan saluran kemih yaitu urologi. Jauh sebelum Felix Guyon, profesor urologi pertama di Paris, Prancis, pada tahun 1890, pengembangan bidang urologi sudah dikuasai pada abad ke-9 M oleh para dokter pada abad pertengahan seperti Ar-Razi, Ibnu Sina, Al-Zahrawi, Ibnu Al-Quff, Thabit Ibnu Qurra, Al-Majousi, dan Al-Tabari. Para dokter tersebut mampu mendeteksi dan mengobati beragam penyakit urologi dan menemukan berbagai peralatan serta teknologi pengobatannya. 

Al-Zahrawi (936-1013 M) berhasil menemukan sebuah pisau untuk operasi batu ginjal di dalam kandung kemih, dan mampu mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh operasi-operasi yang gagal sebelumnya. Beberapa ratus tahun kemudian, dikenal Marcello Malpighi (1628-1694 M), seorang ahli fisiologi dan anatomi dari Italia. Beberapa penemuan Malpighi adalah hasil pengamatan secara mikroskopis pada bagian otak, hati, ginjal, tulang, darah, kulit, dan lain-lain. Namanya digunakan untuk suatu lapisan pada kulit, yaitu lapisan Malpighi. 

Selain Malpighi, Willian Bowman (1816-1892 M), seorang dokter Inggris mempelajari struktur organ dan jaringan yang menggunakan mikroskop, dan menemukan bagaimana mekanisme penyaringan di ginjal yang menghasilkan urin. Bowman diberi penghargaan atas penemuannya tentang struktur ginjal yang disebut Simpai Bowman. Pada tahun 1954, seorang spesialis urologi bernama John P. Merril (1917-1984 M) menemukan prosedur transplantasi ginjal.

Pola Hidup Sehat untuk Menjaga Sistem Ekskresi
1. Mengatur pola makan
Pilihlah makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang di tanam dengan tanpa pupuk kimia (organik) serta jauhilah makanan olahan, kurangi konsumsi garam berlebih, serta konsumsilah ikan atau daging putih tanpa lemak. Pola ini merupakan tips ampuh menjaga dan merawat kesehatan ginjal. 

2. Aktif Bergerak
Ginjal kita bisa dijaga dengan cara yang paling mudah, yaitu beraktivitas fisik. Kita harus aktif bergerak dan jangan bermalas-malasan, karena kesehatan kita bisa terjaga hanya dengan terbiasa menggerakkan badan.

3. Jaga Berat Badan
Berat badan yang berlebih (obesitas) sangat tidak baik untuk kesehatan karena organ tubuh akan bekerja lebih keras untuk mengikis tumpukan lemak, termasuk ginjal yang lama kelamaan akan membuatnya menjadi lemah kinerjanya.

4. Jauhi Alk*hol dan Hindari R*kok
Asap R*kok akan merusak paru-paru dan juga ginjal. Selain itu r*kok dan alk*hol juga menjadi penyebab utama tubuh terserang berbagai penyakit mengerikan, salah satunya ginjal.

5. Kontrol Tekanan Darah
Penyakit ginjal dipicu dari tekanan darah yang tinggi. Selama lima tahun terakhir di peroleh data dari IRR yang membeberkan bahwasanya sebanyak 35% penyakit ginjal disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi.

6. Minum Air Putih
Minumlah air putih 6-8 gelas sehari. Ini sangat baik untuk menjaga dan merawat kesehatan ginjal Anda.

7. Hindari Stres
Stres yang menyerang membuat tekanan darah menjadi naik dan seperti yang dijelaskan diatas, jika tekanan darah tinggi maka resiko terserang penyakit ginjal pun menjadi lebih besar.

8. Rajin Berolahraga
Ini merupakan tips paling mudah untuk menjaga kesehatan ginjal. Dalam hal ini bisa dilakukan seperti jalan kaki atau berlari setiap pagi.

9. Menghindari Beberapa Obat Antibiotic dan Anti Nyeri
Usahakan untuk tidak mengkonsumsi atau bahkan menghindari beberapa obat antibiotic dan anti nyeri karena jenis obat-obatan ini dapat merusak ginjal. Alangkah lebih baik untuk mengkonsultasikan tentang penggunaan obat tersebut kepada dokter spesialis terlebih dahulu.

10. Konsumsi buah dan sayuran segar
Buah dan sayuran segar memiliki peranan khusus dalam menyehatkan kulit. Untuk membuat kulit yang sehat kita dapat mengkonsumsi  sayuran dan buah buahan segar. Contoh buah buahan segar yang dapat membuat kulit menjadi sehat adalah jeruk yang memiliki banyak kandungan vitamin C yang dapat menjadi anti penuaan pada kulit sehingga kulit akan mejadi awet muda dan tampak segar. Dan sayur sayuran hijau yang dapat di konsumsi seperti bayam, sawi, dan masih banyak lagi.

11. Istirahat
Dengan beristirahat, kulit kita akan menjadi sehat dan tidak kering. Gunakanlah waktu 8 jam untuk beristirahat selama satu hari, ini berarti kita telah membiarkan kulit beristrahat juga.

12. Hindari polusi
Kharus benar benar menjaga kulit anda dari sinar matahari. Jangan pernah biarkan sinar matahar i mengenai kulit dalam jangka waktu yang lama karena hal tersebut dapat merusak kesehatan kulit. Selain itu, polusi dapat membuat kulit menjadi kusam dan jering, akabat yang di timbulkan dari sinar UV tersebut seseorang dapat terkena kanker kulit.

Kesehatan menjadi harta yang tak ternilai harganya bagi kita. ini dapat kita rasakan diwaktu kondisi sakit. Sebab jika kita sakit akan menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itulah, kita harus tetap menjaga kesehatan tubuh kita.